PAPER SUMBER DAYA ALAM
“PEMANFAATAN DAN PERSEBARAN BIJIH BESI”
Paper ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Sumber
Daya Alam
Dibuat:
Nama
: Irma Oktavianingsih
NIM
: 3201412131
Rombel : 2 (dua)
Makul : Sumber Daya Alam
JURUSAN GEOGRAFI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2013
BIJIH
BESI
Besi (Fe) merupakan material
penyusun utama kerak bumi kedua terbanyak yaitu sekitar 5 %. Secara geokimia
merupakan logam yang melimpah di alam. Konsentrasi besi yang melimpah di suatu
tempat disebut sebagai bijih besi. Biji atau bijih besi adalah cebakan yang digunakan
untuk membuat besi gubal.
Biji besi
terdiri atas oksigen dan atom besi yang
berikatan bersama dalam molekul. Besi
sendiri biasanya didapatkan dalam bentuk magnetit (Fe3O4), hematit (Fe2O3),
goethit, limonit atau siderit. Bijih besi
biasanya kaya akan besi oksida dan beragam
dalam hal warna, dari
kelabu tua, kuning muda, ungu tua, hingga merah karat anjing Saat ini, cadangan
biji besi nampak banyak, namun seiring dengan bertambahnya penggunaan besi
secara eksponensial berkelanjutan, cadangan ini mulai berkurang, karena
jumlahnya tetap. Sebagai contoh , Lester Brown dari Worldwatch Institute telah
memperkirakan bahwa bijih besi bisa habis dalam waktu 64 tahun berdasarkan pada
ekstrapolasi konservatif dari 2% pertumbuhan per tahun.
Bijih
besi biasanya tersusun oleh mineral magnetit
(FeO Fe2O3) yang mengandung 72,4 % Fe, ilmenit (FeO TiO2)
36,8% Fe, hematit (Fe2O3) 69,94% Fe, goethit (FeO OH) 62%
Fe, siderit (FeCO3) 48,2% Fe. Mineral lain
yang mengandung besi seperti pirit (FeS2) 46,5% Fe, pirhotit (FeS)
63,5% Fe, tidak dapat dianggap sebagai sumber utama besi, karena
kesulitan-kesulitan teknis pengolahannya. Magnetit sering diikuti oleh
unsur-unsur lain seperti titanium, mangaan, magnesium dan vanadium. Endapan ini
kadang-kadang mengandung emas dan platina, jika batuan pembawanya berasosiasi
dengan batuan-batuan basa-ultrabasa. Bijih besi batuan dan mineral dari
mana logam besi dapat secara ekonomis diekstrak. Bijih-bijih biasanya kaya
oksida besi dan bervariasi dalam warna dari abu-abu gelap, kuning cerah, ungu
dalam, menjadi merah berkarat. Bijih membawa jumlah yang sangat tinggi dari
hematite atau magnetit (lebih besar dari besi ~ 60%) yang dikenal sebagai
"bijih alami" atau "bijih pengiriman langsung", yang
berarti mereka dapat diberi makan langsung ke pembuatan besi blast furnace.
Sebagian besar cadangan bijih tersebut kini telah habis. Bijih besi adalah
bahan baku yang digunakan untuk membuat pig iron, yang merupakan salah satu
bahan baku utama untuk membuat baja. 98% dari bijih besi ditambang digunakan
untuk membuat baja. Memang, telah berpendapat bahwa bijih besi "yang lebih
integral untuk ekonomi global daripada komoditas lainnya, kecuali mungkin
minyak".
Sumber
Besi
metalik hampir tidak dikenal di permukaan Bumi kecuali sebagai besi-nikel
paduan dari meteorit dan bentuk yang sangat jarang xenoliths mantel yang
mendalam. Meskipun zat besi adalah unsur yang paling berlimpah keempat dalam
kerak bumi, yang terdiri dari sekitar 5%, sebagian besar terikat dalam mineral
silikat atau karbonat lebih jarang. Hambatan termodinamika untuk memisahkan
besi murni dari mineral-mineral yang tangguh dan energi yang intensif, oleh
karena itu semua sumber besi yang digunakan oleh industri manusia
mengeksploitasi mineral oksida besi relatif jarang, bentuk utama yang digunakan
sedang hematit. Sebelum revolusi industri, besi sebagian besar diperoleh dari
goethite banyak tersedia atau bijih rawa, misalnya selama Revolusi Amerika dan
perang-perang Napoleon. Masyarakat prasejarah digunakan laterit sebagai sumber
bijih besi. Secara historis, banyak bijih besi dimanfaatkan oleh masyarakat
industri telah ditambang dari deposit didominasi hematit dengan nilai lebih
dari 60% Fe. Deposit ini biasanya disebut sebagai "bijih pengiriman
langsung" atau "bijih alami". Peningkatan permintaan bijih besi,
ditambah dengan menipisnya bermutu tinggi bijih hematit di Amerika Serikat,
setelah Perang Dunia II menyebabkan perkembangan tingkat rendah sumber bijih
besi, terutama pemanfaatan taconite di Amerika Utara. Tingkat rendah sumber
bijih besi umumnya memerlukan benefisiasi. Magnetit sering dimanfaatkan karena
magnet, dan karenanya mudah dipisahkan dari mineral gangue dan mampu
menghasilkan konsentrat bermutu tinggi dengan tingkat yang sangat rendah dari
kotoran. Karena kepadatan yang tinggi relatif terhadap gangue hematit silikat
terkait, benefisiasi hematit biasanya melibatkan kombinasi dari menghancurkan,
gravitasi penggilingan, atau berat pemisahan media, dan flotasi buih silika.
Salah satu metode bergantung pada melewati bijih ditumbuk halus di atas
penangas larutan yang mengandung bentonit atau agen lainnya yang meningkatkan
densitas dari solusi. Saat densitas larutan benar dikalibrasi, hematit akan
tenggelam dan fragmen mineral silikat akan mengapung dan dapat dihapus. Metode
penambangan bijih besi berbeda-beda menurut jenis bijih yang ditambang. Ada
empat jenis utama dari deposito bijih besi bekerja saat ini, tergantung pada
mineralogi dan geologi dari deposito bijih. Ini adalah magnetit,
titanomagnetite, hematit besar dan deposito ironstone pisolitic.
Penyelidikan umum dan eksplorasi
bijih besi di Indonesia sudah banyak dilakukan oleh berbagai pihak, sehingga
diperlukan penyusunan pedoman teknis eksplorasi bijih besi. Pedoman dimaksudkan
sebagai bahan acuan berbagai pihak dalam melakukan kegiatan penyelidikan umum
dan eksplorasi bijih besi primer, agar ada kesamaan dalam melakukan kegiatan
tersebut diatas sampai pelaporan.
Tata cara eksplorasi bijih besi
primer meliputi urutan kegiatan eksplorasi sebelum pekerjaan lapangan, saat
pekerjaan lapangan dan setelah pekerjaan lapangan. Kegiatan sebelum pekerjaan
lapangan ini bertujuan untuk mengetahui gambaran mengenai prospek cebakan bijih
besi primer, meliputi studi literatur dan penginderaan jarak jauh. Penyediaan
peralatan antara lain peta topografi, peta geologi, alat pemboran inti, alat
ukur topografi, palu dan kompas geologi, loupe, magnetic pen, GPS, pita ukur,
alat gali, magnetometer, kappameter dan peralatan geofisika.
Kegiatan pekerjaan lapangan yang
dilakukan adalah penyelidikan geologi meliputi pemetaan; pembuatan paritan dan
sumur uji, pengukuran topografi, survei geofisika dan pemboran inti.
Kegiatan setelah pekerjaan lapangan
yang dilakukan antara lain adalah analisis laboratorium dan pengolahan data.
Analisis laboratorium meliputi analisis kimia dan fisika. Unsur yang dianalisis
kimia antara lain : Fetotal, Fe2O3, Fe3O4,
TiO2, S, P, SiO2, MgO, CaO, K2O, Al2O3,
LOI. Analisis fisika yang dilakukan antara lain : mineragrafi, petrografi,
berat jenis (BD). Sedangkan pengolahan data adalah interpretasi hasil dari
penyelidikan lapangan dan analisis laboratorium.
Persebaran Bijih Besi
Tambang
bijih besi di Indonesia terdapat di:
1.
Cilacap, Jawa Tengah
2.
Cilegon, Banten
3.
Gunung Tegak, Lampung
4.
Lengkabana, Sulawesi Tengah
5.
Longkana, Sulawesi Tengah
6.
Peg.
Verbeek, Sulawesi Tengah
7.
Pulau
Demawan, Kalimantan Selatan
8.
Pulau
Sebuku, Kalimantan Selatan
9.
Pulau
Suwang, Kalimantan Selatan.
Pengolah bijih besi terbesar adalah
PT. Krakatau Steel yang berada di Cilegon, Jawa. Proses pengolahan bijih besi
untuk menghasilkan logam besi dilakukan dalam tanur sembur (blast furnace).
Tanur sembur berbentuk menara silinder dari besi atau baja dengan tinggi
sekitar 30 meter dan diameter bagian perut sekitar delapan meter. Karena
tingginya alat tersebut, alat ini sering juga disebut sebagai tanur tinggi.
Bagian – bagian dari tanur tinggi adalah sebagai berikut:
a.
Bagian puncak yang disebut dengan
Hopper, dirancang sedemikian rupa sehingga bahan – bahan yang akan diolah dapat
dimasukkan dan ditambahkan setiap saat.
b.
Bagian bawah puncak, mempunyai
lubang untuk mengeluarkan hasil – hasil yang berupa gas.
c.
Bagian atas dari dasar (kurang
lebih 3 meter dari dasar), terdapat pipa – pipa yang dihubungkan dengan empat
buah tungku dimana udara dipanaskan (sampai suhunya kurang lebih 1.100o C).
udara panas ini disemburkan ke dalam tanur melalui pipa – pipa tersebut.
d.
Bagian dasar tanur, mempunyai dua
lubang yang masing – masing digunakan untuk mengeluarkan besi cair sebagai
hasil utama dan terak (slag) sebagai hasil samping.
DAFTAR PUSTAKA
(Diakses tanggal 13 Juni 2013, 09:40)
(Diakses tanggal 13 Juni 2013, 09:41)
http://www.tataruangindonesia.com/fullpost/pertambangan/1318655172/perkembangan-pengolahan-besi.html
(Diakses tanggal 13 Juni 2013, 09:43)
(Diakses tanggal 13 Juni 2013, 09:47)
(Diakses tanggal 13 Juni 2013, 09:49)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar